Brothers, merasa ngga kalau hidup ini hanya pengulangan-pengulangan saja? Tidak lebih hanya sebatas rutinitas. Lalu ketika ada sesuatu yang baru seolah terpikat, terpesona seperti halnya saya yang bermain di Instagram menjadi seorang admin komunitas?
Okay saya mau cerita dalam artikel ini supaya brothers yang lain bisa tahu juga nih. Dimulai dari tahun 2007 lalu, ketika saya membuat grup di salah satu sosial media bernama Friendster yang menjadi grup sosial media pertama komunitas yang saya kelola di dunia maya hingga melakukan pengembangan ke Group dan Facebook Pages di tahun 2009, lanjut membuat Blogspot sampai berhenti di Twitter.
Sebenarnya saya sudah merasa bosan sama komunitas yang saya kelola, Jenuh? Sudah pasti. Mumet? Apalagi, saya selalu berusaha buat ngelupain komunitas tersebut. 🙂
Tapi takdir berkata lain, di bulan Maret tahun 2016 saya malah membuat akun komunitas tersebut di platform Instagram. Foto-foto berita di media, kegembiraan, silaturahmi, kebersamaan, kesederhanaan, kerukunan, kebaikan, wisata, petualangan, hobi, kreasi, gaya hidup, bahkan duka yang mewarnai perjalanan cerita komunitas yang saya kelola di Instagram menjadi media pembelajaran tersendiri buat saya dan tentunya para anggota komunitas tersebut.
Asal akunnya tidak diprivasi, ngga peduli jaraknya, mau jauh ataupun dekat, mau mengikuti atau tidak, tapi kalau sudah berkaitan dengan komunitas tersebut pasti akan sampai foto itu ke Instagram saya. Tinggal membuat keputusan, tergantung saya mau me-repost fotonya atau menunggu waktu yang tepat buat merepostnya, bahkan tidak sama sekali.

Yups Instagram menurut saya memang luar biasa konsepnya seperti halnya kamu berdoa dan doa itu akan sampai lalu di pertimbangkan apakah langsung diterima atau disimpan sampai menunggu waktu yang pas untuk dikabulkan oleh sang Pencipta.
Komentar